Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Jamaludin Al Afghani
Kuninganhits.com, Maleber – Banyak cara dilakukan orang agar liburan di akhir pekan lebih berkesan dan tak harus menguras banyak isi kantong. Misalnya menggabungkan liburan dengan olahraga. Kuninganhits dari Kantor Berita Kuningan bersama Green Backpacker Indonesia Chapter RS Haji Pondokgede mengadakan penelusuran aliran sungai di Dusun Bunikerta, Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Sabtu (12/3/2022).
Desa Galaherang sendiri memiliki daerah aliran sungai (DAS) yang tak kalah menarik dengan beberapa DAS di desa lain di wilayah Kabupaten Kuningan. Desa Galaherang juga dilalui oleh DAS terpanjang di Kuningan yaitu DAS Cisanggarung yang bermuara di laut Jawa di pesisir utara Cirebon. Memiliki panjang sungai utama 62,50 kilometer, sungai Cisanggarung berhulu di selatan Waduk Darma, Desa Cageur, Kecamatan Darma, Kuningan.
Sekitar pukul 7 pagi, tim kecil berjumlah 6 orang memulai perjalanan dari Sekretariat Rintisan Kampung Inggris (RKI) di Blok Desa, Desa Galaherang, berjalan kearah selatan desa menuju Gunung Kalaban. Dari kejauhan terlihat dengan jelas ada bagian dari Gunung Kalaban di sebelah timur yang terdapat longsoran tanah cukup panjang. Lebih dari satu bulan ini intensitas hujan di Kabupaten Kuningan cukup tinggi. Kata warga, hampir setiap sore hujan turun cukup deras mengguyur Desa Galaherang. Seringnya turun hujan menjadi berkah tersendiri bagi petani yang bersiap menanam padi, atau menanam ragam jenis palawija di ladang.
Sepanjang perjalanan menuju sungai yang akan ditelusuri, tim disuguhkan dengan pemandangan panorama alam desa yang sangat indah. Dimana-mana terlihat hijau. Rumput dan daun-daun masih terlihat basah oleh bulir-bulir embun. Terdengar sayup suara hewan sapi dari kandang, dan suara beragam jenis burung yang enak didengar menambah keceriaan suasana pagi.
Di hamparan sawah terlihat padi sudah menguning. Sebagian padi di beberapa lokasi persawahan yang dilalaui tim tengah di panen oleh para petani. Namun, ada juga sebagian sawah yang padinya sudah menguning namun belum dipanen. Rombongan juga disuguhkan dengan keramahan warga desa yang sering berpapasan di jalan. Bahkan ada beberapa petani yang menyapa kami saat tengah memanen padi di sawah.
Kami melewati lokasi Curug Goong yang memiliki air terjun. Walau tidak terlalu tinggi, namun air terjun di Curug Goong miliki keindahan yang tak kalah menarik. Di lokasi ini sering didatangi wisatawan yang ingin melihat dan mandi dengan derasnya air sungai yang jernih. Bahkan di lokasi ini juga sering dijumpai serombongan hewan kera ekor penjang yang banyak bergelantungan di pohon-pohon. Namun, kami tidak memilih lokasi Curug Goong sebagai tujuan penelusuran sungai. Kami memilih di bagian hilir hulu Curug Goong.
Setelah berjalan di jalan beraspal yang tidak terlalu menanjak, sampailah di makam keramat Ki Wulung. Tim berbelok ke kiri dan langsung menemui aliran sungai. Sungai ini berlantai hamparan batu. Airnya sangat deras dan jernih. Tim langsung turun ke sungai untuk membasuh muka, menikmati segarnya air. Hilanglah rasa lelah. Tim menyempatkan berfoto, merekam pemandangan indah di sekitar sungai. Dari lokasi ini penelusuran sungai dimulai.
Aliran sungai di lokasi ini didominasi berlantai hamparan batu. Diceritakan oleh warga, dulunya banyak batu-batu besar. Namun saat ini batu-batu besar tersebut sudah banyak yang hilang, mungkin terbawa arus sampai ke hilir sungai. Disepanjang aliran sungai terdapat banyak air terjun atau curugan walau tidak terlalu tinggi, namun aliran air disini cukup deras dengan air sangat jernih.
Trek pendakian curugan air yang dilalui cukup menantang. Tim harus berhati-hati karena permukaan batu yang diinjak licin. Butuh kerjasama untuk bisa naik kebagian hulu sungai.
Warga yang kami temui saat tengah mengambil rumput mengatakan, jalur aliran sungai masih jauh ke hulu, sekitar 500 meter dengan jalur menanjak. Tim memutuskan tidak menulusuri sungai sampai ke bagian teratas hulu karena masih ada agenda mengunjungi lokasi wisata lain di Kuningan.
Kurang lebih 1,5 jam menelusuri sungai cukup menguras tenaga. Namun, rasa lelah terbayar lunas dengan mendapat pengalaman baru, bisa menikmati panorama alam desa dan pegunungan yang indah, serta keramah tamahan warga yang dijumpai.
Setelah menulusuri sungai, tim menyempatkan mengunjungi Dusun Bunikerta untuk beristirahat di warung. Di perjalanan pulang, nampak rombongan pelajar sekolah MI Bina Sejahtera Dusun Curugpawon didampingi guru baru saja selesai menelusuri sungai sampai di bawah Curug Goong. Kuninganhits dan Green Backpacker merekomendasikann untuk kalian pecinta traveling bisa menjajal telusur sungai di Desa Galaherang. (NOAY)