Penulis : Nurul Ikhsan | Editor : Dodo Murtadlo
Dengan kekayaan wisata desa dan kearifan lokal yang dimiliki, Desa Galaherang mampu menawarkan pengalaman baru bagi wisatawan yang berkunjung.
KUNINGANHITS.com
Kuninganhits.com, Desa Galaherang – Destinasi wisata yang menawarkan keindahan panorama, dan keramah tamahan warga desanya banyak tersebar di desa-desa di Kabupaten Kuningan. Tentunya masing-masing desa punya ciri khas dan keunikan tersendiri, baik panorama alam, kuliner, budaya, kesenian, dan sumber daya alam yang dimiliki sebagai kekayaan dan aset desa.
Tidak terkecuali di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber yang dikenal memiliki keindahan panorama alam pedesaan yang eksotik, kuliner tradisional yang unik khas panganan kampung, dan sentra kerajinan dari bahan batu yang diambil dari gunung. Desa ini juga masih menjaga tradisi budaya wawar, kesenian rudat, dan pencak silat yang diwariskan dari para leluhur pendiri desa.
Dengan kekayaan wisata desa dan kearifan lokal yang dimiliki, Desa Galaherang mampu menawarkan pengalaman baru bagi wisatawan yang berkunjung ke desa yang dikenal saat ini tengah serius menjadi sentra budidaya perikanan lele.
Desa Galaherang berada di sebelah timur kota Kuningan. Butuh waktu 25 menit perjalanan dengan kendaraan roda dua dari kota Kuningan untuk bisa sampai ke Desa Galaherang. Desa ini bertetangga dengan Kecamatan Lebakwangi di sebelah utara, dan Kecamatan Luragung di sebelah timur. Disebelah utara desa terdapat bentang panjang daerah aliran sungai (DAS) Cisanggarung, yang aliran airnya bermuara di laut Cirebon.
Demografi Desa
Desa Galaherang memiliki luas wilayah ±32 km², berada di ketinggian 1000-1500 mdpl dengan iklim tropis. Secara administratif terdiri dari 6 Rukun Warga dan 11 Rukun Tetangga yang dibagi dalam 6 Dusun. Desa ini memiliki populasi jumlah penduduk 4.039 orang, dan jumlah kepala keluarga 1.211 orang.
Karena luasnya wilayah dan besarnya populasi penduduk, dalam sejarahnya desa ini pernah dimekarkan menjadi Desa Mekarsari yang terletak di sebelah barat Desa Galaherang. Desa Mekarsari menjadi jalur utama memasuki wilayah Desa Galaherang. Warga di Desa Galaherang ini mayoritas berprofesi petani, selebihnya berdagang dan pegawai pemerintah.
Wisata Panorama Alam
Saat mengunjungi Desa Galaherang, kamu bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata menarik. Banyak juga spot bagus untuk berswafoto dengan beda-beda tema lokasi destinasi. Berikut beberapa lokasi wisata yang bisa kamu jelajahi.
1. Bukit Pasir Ipis
Wisatawan bisa menikmati panorama alam dari Bukit Pasir Ipis. Lokasi ini tepat berada di daerah perbukitan di bawah kaki gunung Kalaban, yang sekelilingnya kita bisa melihat hijaunya gunung dan hutan, area perkebunan, hamparan persawahan dan aliran sungai Cisanggarung yang membentang panjang. Kamu juga bisa mendirikan tenda untuk berkemah.
Disaat memasuki musim membajak sawah, menanam padi, dan saat panen, kamu bisa ikut membantu aktivitas kerja petani turun ke sawah. Saat membantu petani, disini kamu bisa merasakan dan mendapat pengalaman baru menjadi petani. Dekat Pasir Ipis, tidak jauh dari makam Mbah Buyut Sanding Gunung sang pendiri dan Kepala Desa Galaherang pertama, kamu juga bisa mengunjungi aliran sungai kecil yang sumber airnya langsung dari Gunung Kalaban.
Menurut Kepala Desa Galaherang, Tata Subrata saat di konfirmasi Wartawan Kuninganpos.com, ia menjelaskan, pemerintah desa tengah membangun pengembangan Bukit Pasir Ipis. Kedepan, Bukti Pasir Ipis dengan luas area ±30 hektar akan dijadikan wisata buah. Jenis buah yang akan ditanam antara lain mangga, duren dan alpukat. Saat ini sudah ditanam pohon mangga. Selain wisata buah, Bukit Pasir Ipis akan dibangun sentra Peternakan Sapi khusus penggemukan dan pegelolaan komposnya. Tata menambahkan, pemdes sudah membangun akses jalan menuju lokasi Bukit Pasir Ipis.
2. Curug Goong
Setelah dari Bukit Pasir Ipis disebelah barat desa, kamu bisa melanjutkan perjalanan mengunjungi Curug Goong yang berada disebelah kidul desa. Di lokasi ini kamu bisa sepuasnya main air sungai. Bisa merasakan sensasi di guyur dari curugan air setinggi ±10 meter. Curug Goong ini berada di aliran sungai yang sumber airnya langsung turun dari Gunung Kalaban.
Curug Goong sendiri berada di lembah Gunung Kalaban, dengan pemandangan di sekelilingnya hijau hutan yang lebat, perkebunan, dan area persawahan. Di sini kamu bisa menghirup udara segar dan suasana yang sangat sejuk, ditemani suara-suara indah dari kicauan burung di habitat hutan.
Di bagian atas Curug Goog terdapat perkampungan bernama Bunikerta. Warga kampung ini dikenal sangat someah (ramah) kepada pengunjung yang datang. Kampung yang terletak di belakang Gunung Kalaban ini masih bagian dari Desa Galaherang. Di sekitar kampung Bunikerta terdapat beberapa makam karuhun ‘orang sakti’ leluhur desa. Kamu juga bisa menyempatkan berizarah ke makam Ki Wulung, Buyut Madun, dan Mbah Laksawadana Mega.
Wisata Kuliner
1. Rujak Ulek Bi Kinoh
Desa Galaherang juga dikenal dengan makanan rujak ulek buatan Bi Kinoh. Lapak dagangnya berada di Blok Desa, ibukota Desa Galaherang. Lebih dari 40 tahun Bi Kinoh membuka usaha rujak ulek, dibantu suaminya Mang Boja. Hampir dipastikan warga Desa Galaherang yang tinggal di rantau kangen dengan rujak ulek Bi Kinoh. Setiap momen lebaran lapak rujaknya akan diserbu pelanggan setianya.
Bahan rujak ulek terdiri dari beberapa jenis buah segar, seperti mangga, boled (ubi), pepaya, pisang keueus (pisang batu), timun, jambu air, dan beberapa jenis buah lainnya. Bahan bumbunya terdiri dari cabai, gula merah, asam jawa, garam, terasi dibakar, dan kecap. Rujak ulek disajikan di daun pisang. Akan jadi enak saat bumbu diracik dan di ulek oleh tangan terampil Bi Kinoh. Dijamin kamu akan mersakan sensasi beda makan rujak ulek Bi Kinoh.
2. Golono
Desa Galaherang juga punya banyak makanan khasnya, seperti kue pareredan, kue satu, tumpi, rengginang, papais monyong, adas, cuhcur dan lainnya. Pangan kampung yang paling populer di desa ini adalah Golono.
Memang unik nanamanya, Golono dibuat dari bahan ampas tahu. Lalu ampas tahu dibuat menjadi adonan dengan campuran beberapa jenis bumbu. Selanjutnya di goreng dengan tepung terigu. Golono enak disajikan untuk dimakan saat panas dengan rasa pedas. Biasanya Golono jadi pendamping saat makan surabi, bisa juga dengan nasi.