Pewarta : Irwan Adhi Husada | Editor : Heri Taufiq
Kuninganhits.com, Sukabumi – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Kasepuhan Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi, Rabu (24/3/2021). Kujungan tersebut bertujuan untuk memastikan perlindungan terhadap masyarakat adat terjamin, khususnya saat pandemi COVID-19.
“Sebagai gubernur, saya harus memastikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat berlangsung baik selama COVID-19,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil.
Hingga saat ini, Kasepuhan Ciptagelar nol kasus COVID-19. Menurut Kang Emil, kasus terkonfirmasi COVID-19 mayoritas berada di perkotaan. Semakin jauh dari pusat kota, semakin kecil kasus COVID-19.
Selain itu, kata Kang Emil, masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar disiplin menjaga lingkungannya dari penularan COVID-19.
“Dalam pandangan saya COVID-19 ini penyakit kota. Kasus banyaknya di kota seperti di Jabodetabek. Tapi kalau sudah ke gunung-gunung, pedalaman, semakin kecil kasus COVID-19,” tuturnya.
Kang Emil mengucapkan maaf kepada masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar karena dalam setahun kebelakang baru bisa kembali mengunjungi kasepuhan-kasepuhan yang ada di Jabar.
“Selama setahun ini saya mohon maaf belum ada kesempatan mendatangi kasepuhan-kasepuhan atau kampung-kampug adat, baru kali ini lagi,” tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut, Kang Emil langsung bertemu dengan Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar Abah Ugi Sugriana. Selain bersilaturahmi, ia juga menyerap aspirasi-aspirasi masyarakat kasepuhan melalui Abah Ugi.
“Tadi sudah sowan kemudian ada aspirasi-aspirasi yang tentunya akan kita dukung,” katanya.
Sejak tahun 2017, masyarakat kampung adat di desa Sinarresmi Kecamatan Cisolok ini sudah bisa menikmati listrik melalui tenaga air sungai yang dikembangkan secara mandiri.
Hampir seluruh rumah adat Kasepuhan Ciptagelar memiliki penerangan yang digerakan oleh turbin sehingga membantu aktivitas sehari-hari. Namun, dari keterangan Abah Ugi, turbin tersebut mengalami kerusakan.
Kang Emil pun akan segera memperbaiki turbin dan memastikan pengerjaan akan dimulai pada pekan depan.
“Saya senang karena listriknya mandiri menggunakan tenaga air sungai yang dikelola sendiri, tadi katanya turbinnya rusak dan minggu depan akan mulai kita perbaiki,” ujar Kang Emil.
“Luar biasa adatnya dipelihara tapi tidak gaptek, ini yang membuat mereka bisa beradaptasi,” imbuhnya. ***