Pewarta : Tim Redaksi | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganhits.com, Bandung – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding) bagi perusahaan negara dalam bidang Farmasi dengan beranggotakan PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk, berkomitmen untuk mewujudkan Healthcare Ecosystem berbasis digital yang terintegrasi di Indonesia. Dalam mewujudkan ecosystem diperlukan transformasi ke arah digital, dan juga kolaborasi dengan seluruh penyedia rantai nilai (value chain) healthcare.
BACA JUGA : Garut Menjadi Kabupaten Terbaik Penilaian PPD 2021 Jawa Barat
Oleh karena itu, PT Bio Farma (Persero) bersama PT Telkom Indonesia, PT Pertamina Bina Medika IHC (PBM), dan PT Asuransi Jiwa Health Indonesia (Mandiri InHealth), menyepakati rencana kerja sama dalam Nota Kesepahaman (MoU) untuk mensinergikan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
Dalam Nota Kesepahaman tersebut, perusahaan menyetujui bekerjasama dalam inisiatif berikut komersialisasi sistem distribusi produk farmasi, penggunaan Innovation Framework untuk digital antara Bio Farma dengan PT Telkom, rencana bisnis Preventive Care antara Bio Farma dengan PBM IHC dan Mandiri Health, rencana bisnis Rebranding Kimia Farma Store (Smart Retail) antara Bio Farma dengan TELKOM, MANDIRI INHEALTH, dan rencana bisnis Program Rujukan dan Rujuk Balik antara BIO FARMA, TELKOM, PBM IHC dan MANDIRI INHEALTH.
BACA JUGA : Bupati Acep Purnama Resmikan Sekretariat Mahasiswa KMK Bandung Raya
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara, Direktur Transformasi Bisnis Antonius Rainier Haryanto, dan Direktur Utama Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Budi Tua Arifin Tampubolon. Penandatanganan ini dilaksanakan pada Kamis 11 Februari 2021 di Bio Farma, dengan disaksikan oleh Komisaris Utama Bio Farma Farid Wajdji Husein, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.
Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, untuk membentuk healthcare ecosystem yang terintegrasi secara digital setidaknya diperlukan dua aspek utama yaitu penerapan teknologi dan pembentukan ekosistem, baik secara legal maupun secara business.
BACA JUGA : Wilayah Nol Kasus Covid-19
“Inti dari healthcare adalah menyediakan produk dan memberikan layanan kesehatan kepada pasien secara lengkap serta terintegrasi dengan teknologi, sesuai dengan ekspektasi mereka. Memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif besar, diperlukan suatu penerapan teknologi digital dimulai dari rumah sakit, apotek, distribusi, finance,insurance dan perusahaan farmasi terintegrasi dengan teknologi digital. Dengan demikian tahap awal Holding BUMN Farmasi akan membuat layanan – layanan dasar healthcare berbasis teknologi,” terang Soleh Ayubi.
Penandatanganan MoU antar perusahaan memiliki peran-peran penting, yaitu: Bio Farma Holding BUMN Farmasi sebagai prinsipal, pemilik sistem, dan penyedia jejaring retail, Mandiri Inhealth sebagai penyedia asuransi kesehatan, Telkom sebagai penyedia teknologi dan platform, dan IHC sebagai penyedia jejaring rumah sakit. Bentuk kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk membuat healthcare ecosystem di Indonesia secara end to end.
“Kolaborasi inilah yang harus dilakukan secara bersama-sama untuk membentuk suatu ekosistem yang solid demi membentuk healthcare di Indonesia agar cita-cita dalam membentuk masyarakat Indonesia menjadi sehat secara paripurna dapat terwujud until Everyone is Well”, pungkas Soleh Ayubi. (Pun)